REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Mengalami penumpukan populasi tua, Pemerintah Iran tengah giat menempuh berbagai cara untuk menggenjot angka kelahiran bayi. Tak tanggung-tanggung, mereka menawarkan sejumlah koin emas sebagai hadiah bagi keluarga yang bisa melahirkan bayi-bayi baru.
Tingkat kelahiran bayi di Iran mencapai puncaknya pasca-Revolusi Islam tahun 1979, dengan rata-rata 3,6 anak per keluarga, atau tergolong salah satu yang tertinggi di dunia pada zaman itu. Sekitar 1990, para ahli memprediksi Iran akan mengalami ledakan penduduk jika angka kelahiran tidak dikendalikan.
Sejak saat itu, Iran mulai memberlakukan program pembatasan anak, salah satunya dengan produksi kondom dalam jumlah besar serta menggalakan program vasektomi.
Di tengah upaya menggenjot angka kelahiran bayi, Pemerintah Iran menghadapi sejumlah tantangan. Para ahli menyebut, akan susah mendorong msyarakat Iran untuk memiliki lebih banyak anak di tengah kondisi ekonomi negara yang tidak stabil akibat embargo ekonomi negara-negara Barat, serta tingkat inflasi yang mencapai 36 persen.