REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -– Cuaca buruk dan gelombang tinggi masih melanda perairan Laut Jawa. Akibatnya, ribuan nelayan tradisional di Kabupaten Indramayu terpaksa tidak melaut. Mereka khawatir kapal akan terhantam gelombang tinggi dan membahayakan nyawa mereka.
Berdasarkan pantauan Republika, para nelayan itu memilih untuk menambatkan kapal mereka di muara Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu sejak dua pekan terakhir. Mereka pun memilih untuk memperbaiki jaring, memperbaiki perahu dan aktifitas lainnya sambil menunggu cuaca kembali normal.
‘’Ketinggian gelombang di tengah laut bisa mencapai empat meter,’’ ujar seorang nelayan setempat, Janudin, Selasa (7/1).
Janudin mengungkapkan, ketinggian gelombang terutama terjadi di sekitar perairan gugus kepulauan Rakit. Di perairan tersebut, ketinggian gelombang bisa mencapai lima sampai enam meter.
Janudin mengatakan, cuaca buruk yang kerap disebut nelayan setempat dengan musim baratan itu saat ini memasuki puncaknya. Cuaca buruk yang disertai tiupan angin kencang yang membuat gelombang tinggi itu bisa membuat kapal kecil milik nelayan tradisional bisa terbalik.
Badan Meteorologi, Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Januari hingga Februari. BMKG pun mengingatkan kencangnya tiupan angin yang bisa menimbulkan gelombang tinggi di laut.