REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Harry Bakti mengatakan, Bandara Halim Perdanakusuma sudah siap untuk beroperasi komersial. ''Tinggal beres-beres sedikit,'' jelas dia, Selasa (7/1).
Menurut Harry, pengalihan operasi maskapai dari Cengkareng ke Halim dilakukan secara bertahap. Pada bulan ini baru Citilink disusul Februari oleh Garuda, dan Maret, Air Asia. Lion Air juga akan beroperasi di sana namun jadwalnya belum ditentukan.
Dia menuturkan, suplai listrik di Bandara Halim cukup dan aman. Pasalnya, Bandara itu sudah biasa melayani penerbangan kategori orang sangat penting (VVIP). Alhasil, tidak ada masalah dengan pasokan listrik.
Masalah infrastruktur, kata Harry, sudah dipersiapkan. Nantinya, secara bertahap akan ditambah. Pada Rabu pekan depan, Kemenhub akan mengadakan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Pihak-pihak terkait itu, di antaranya, maskapai, pemerintah daerah DKI, TNI AU, dan lainnya.
Penerbangan yang akan dilayani secara komersial, ujar Harry, adalah penerbangan dalam negeri dan langsung (direct flight) atau tidak transit terlebih dahulu.
Dia menegaskan, kesiapan Bandara Halim seluruhnya sudah dipersiapkan dan diperhitungkan. ''Dari sisi kepadatan pesawat, parkir pesawar (apron), sampai sudah disiapkan kursi pengunjung di bandara sebanyak 600 kursi,'' jelas dia.
TNI AU, selaku pemilik aset Bandara Halim, menurut dia, bersikap kondusif dan mendukung. Harry mengungkapkan, apabila nantinya ada sedikit ketidaknyamanan karena adanya rombongan VVIP, diharapkan masyarakat maklum. Namun, itu tidak berarti penumpang komersial akan dikecewakan.