REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim) melaporkan kasus kematian satwa-satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke Polrestabes Surabaya.
Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan, mengatakan, Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) Ratna Achjuningrum bersama Kepala Satpol PP Surabaya langsung melapor kepada Polrestabes Surabaya sesaat setelah kematian satwa, mulai dari rusa tanduk yang mati karena kembung, hingga kasus yang terbaru yaitu seekor singa yang dilaporkan mati.
“Kami sudah laporkan dan tadi juga sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selebihnya kita akan tunggu perkembangan hasil pemeriksaan,” katanya, Selasa (7/1).
Kini Pemkot Surabaya selaku pengelola KBS masih menunggu hasil autopsi satwa. Dengan dilaporkannya peristiwa ini kepada pihak kepolisian, Hendro berharap motif kematian satwa KBS bisa diketahui, termasuk pelakunya jika itu merupakan suatu upaya pembunuhan.
Upaya untuk mencegah satwa yang mati secara tidak wajar terus dilakukan pemkot, termasuk rencana pemasangan Closed Circuit Television (CCTV). Saat ini Pemkot Surabaya sedang menghitung titik-titik mana saja yang nantinya akan dipasang CCTV.