REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Para penyerang melemparkan granat dan menembaki mobil polisi di satu pos pemeriksaan lalu lintas di Kairo, Mesir, Selasa (7/1) waktu setempat. Serangan kelompok bersenjata yang mengendarai mobil itu melukai satu orang.
Pemboman dan penembakan menargetkan pasukan keamanan telah menjadi biasa sejak militer menggulingkan Presiden dari kubu Islam, Muhammad Mursi,m pada Juli menyusul protes massa terhadap pemerintahannya.
Sementara, serangan-serangan sebagian besar telah menghantam tentara dan polisi di Semenanjung Sinai yang tak berhukum. Mereka telah menyebar ke lembah dan Delta Nil yang berpenduduk padat.
Serangan Selasa terjadi di satu jembatan layang yang biasanya sibuk melalui jantung kota Kairo. Sumber-sumber keamanan mengatakan pada awalnya terjadi di dekat distrik kelas atas Zamalek, namun kemudian terjadi di distrik terdekat Mohandeseen.
Setidaknya itu adalah kejadian keempat di Kairo atau daerah utara ibu kota sejak 24 Desember, hari ketika seorang pembom mobil bunuh diri menewaskan 16 orang di sebuah kantor polisi di kota Delta Nil Mansoura.
Kelompok garis keras Ansar Bayt al-Maqdis yang berbasis di Sinai telah mengaku bertanggung jawab atas pemboman di Mansoura.