REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Gunung Marapi yang berada antara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), tercatat telah mengalami sebanyak 13 kali letusan, Rabu (8/1).
Petugas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kota Bukittinggi, Warseno di Bukittinggi, Rabu, mengatakan sebanyak 13 kali letusan itu tercatat dari pukul 07.28 WIB sampai pukul 14.27 WIB.
Letusan terakhir pada gunung terjadi pada pukul 14.27 WIB tersebut menyemburkan abu vulkanik setinggi 700 meter dari atas puncak gunung, katanya.
Warseno menduga telah terjadi perubahan perilaku atau karakteristik pada gunung, jika dilihat dari hasil letusan dari 7 hingga 8 Januari 2014. Biasanya, kata dia, sekali meletus siap itu habis. Tetapi kali ini, dalam satu kegiatan bisa terjadi tiga kali letusan.
"Kami belum bisa memastikan perubahan prilaku tersebut. Meski demikian, kami telah mengirim data ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung untuk memastikan apa yang terjadi," katanya.
Ia berharap hasil data yang dikirim tersebut bisa memperjelas prilaku dan karakteristik paga Gunung Marapi, sehingga bisa menentukan langkah yang harus dilakukan selanjutnya.
Saat ini status Gunung Marapi yang berada antara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam tersebut masih waspada level-II. Masyarakat di sekitar gunung serta para pendaki untuk tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari pusat letusan atau kawah gunung.
Peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi 3 Agustus 2011 dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanah Datar, Padangpariaman, dan Padang Panjang.