Jumat 10 Jan 2014 18:15 WIB

Polisi Disarankan Tak Bergerak Sendirian Saat Tangkap Penjahat

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Mansyur Faqih
Penembakan. Ilustrasi.
Foto: rawstory.com
Penembakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penembakan Briptu Nurul Afandi di Bogor, Jawa Barat Jumat (10/1) diharapkan menjadi cambuk bagi Polri untuk lebih waspada.

"Jangan bergerak sendiri saat akan bertugas. Minimal dua orang untuk saling menjaga," ujar pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar, Jumat (10/1).

Ia mengatakan, penembakan polisi semakin sering terjadi. Fenomenan ini tak lepas dari semakin gaharnya para penjahat serta faktor merosotnya wibawa polisi.

Tak hanya itu, kualitas polisi di lapangan pun perlu ditingkatkan agar setiap personel dapat terhindar dari celaka saat bertugas. Selain kemampuan, perbekalan sarana juga harus dilengkapi. Seperti rompi antipeluru dan senjata dengan amunisi secukupnya. 

"Terpenting itu, harus siaga. Kalau ternyata sedang sendiri lalu ada kejahatan, hubungi dulu bantuan agar lebih aman," kata pengamat Universitas Indonesia tersebut.

Sebelumnya, Briptu Nurul ditembak oleh dua pencuri motor yang hendak beraksi di Jalan Narogong, Cileungsi, Bogor tadi siang. Nurul tewas dengan luka di bagian kepala dan kini telah dilarikan ke RS Polri Kramat Jati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement