Sabtu 11 Jan 2014 02:00 WIB

Waw.. Mahasiswa Unair Gagas 'Pasar Makanan Halal'

Salah satu resto bersertifikat halal
Foto: Republika/Yasin Habibi
Salah satu resto bersertifikat halal

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tiga mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggagas 'Pasar Makanan Halal' yang merupakan konsep komunitas atau koperasi pedagang kecil dengan kemudahan anggota dalam mengurus sertifikasi halal dan pembiayaan.

"Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Namun, hingga saat ini masih belum banyak produsen makanan yang merasa perlu mengurus sertifikat halal dari MUI, terutama industri kecil," kata mahasiswa S1 Departemen Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair, Imam Wahyudi, di kampus setempat, Jumat.

Dia mengatakan orang Indonesia selalu berpikir bahwa semua makanan yang mereka konsumsi itu halal, padahal perlu dilihat dulu prosesnya bagaimana. Sehingga begitu muncul isu halal-haramnya suatu makanan, akhirnya memicu keresahan masyarakat Muslim.

"Padahal, saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar mempromosikan industri kuliner sebagai bagian dari industri kreatif,'' katanya. ''Karena itu, saya mengajak rekan Khoirul Zadid Taqwa dan Andika Ramadhanu untuk menggagas perlunya kemudahan bagi industri kecil untuk mengurus sertifikat halal MUI."

Bahkan, konsep 'Pasar Makanan Halal' yang sempat diikutsertakan dalam lomba "Syariah Paper Competition" yang diadakan oleh "Syariah Economy Forum" Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 28-29 November 2013 akhirnya menyabet juara pertama.

"Paper kami berhasil menyisihkan pesaing dari berbagai universitas lain, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, dan UIN Syarif Hidayatullah," katanya.

Dalam konsep komunitas atau koperasi untuk mengajukan sertifikat halal pada MUI secara bersama-sama itu untuk memudahkan umat Muslim mencari makanan halal.

"Pedagang yang ingin berjualan di pasar harus menjadi anggota. Mereka mendaftar sebagai komunitas pedagang, bukan perorangan. Keuntungan menjadi anggota, pedagang akan mendapat kemudahan dalam mengurus sertifikasi halal dan kemudahan pembiayaan," katanya.

Dalam konsep itu, Imam dan teman-temannya berupaya menggandeng perbankan syariah di Indonesia. Perbankan syariah berperan sebagai sumber dana atau pembiayaan secara syariah.

Pedagang yang mendaftar diminta bergabung dalam komunitas pedagang untuk mengurangi risiko penyalahgunaan dana kredit dari bank syariah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement