REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Para pakar ekologi kelautan dari Universitas New South Wales (UNSW) mengklaim telah berhasil memulihkan kembali keberadaan spesies rumput laut yang pernah tumbuh di sepanjang garis pantai Sydney. Spesies rumput laut yang dikenal di Australia sebagai ‘crayweed’ itu sebelumnya sempat menghilang dari pesisir pantai Sydney pada 1970 sampai 1980-an yang kemungkinan besar disebabkan oleh limbah.
Crayweed diketahui sebagai habitat buat abalone dan udang laut seperti lobster. Para peneliti UNSW bersama Institut Ilmu Kelautan Sydney dan Departemen Industri Primer NSW sengaja memindahkan sejumlah ganggang dari Palm Beach dan Cronulla ke sekitar Long Bay dan Cape Banks, Sydney.
Ketua tim peniliti, Dr Alexandra Campbell, mengungkapkan kalau sepanjanag 70 kilometer rumput laut telah menghilang.“Kamu belum 100 persen yakin apa yang terjadi. Dugaan kamu saat ini adalah karena tingginya volume, rendahnya pengolahan limbah,” ungkapnya.
Meskipun kualitas air di sekitar Sydney terus meningkat menyusul membaiknya infrastruktur di tahun 1990-an dengan memompa limbah ke laut yang lebih dalam, namun kesenjangan di sepanjang 70 km pantai tidak mampu untuk pulih secara alam.
Dr Campbell berharap hasilnya kini bisa lebih baik. "Ini bukan teknologi tingkat tinggi. Kami mengikatkannya ke matras dan mengebor matras itu ke dasar laut dan yang jenis (rumput laut) tua yang kami pindahkan dari populasi ke Sydney adalah yang menempel pada matras,” kata Campbell.
Profesor dari UNSW Peter Steinberg, Direktur Sydney Institute of Marine Science , mengatakan hasilnya bisa memulihkan ekosistem makro alga laut serupa di Australia dan secara global, tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut.