REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Meroketnya elektabilitas PDI Perjuangan sekarang, dinilai semata-mata bukan karena peran Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, melainkan andil Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.
Penilaian itu disampaikan anggota Komisi VI DPR RI, Sukur Nababan. "Jokowi itu besar dari PDIP. Jadi jangan dikatakan elektabilitas PDIP naik semata-mata karena Jokowi," katanya di Bekasi, Rabu (15/1).
Menurut dia, pamor yang dimiliki Jokowi sekarang tidak lepas dari peran Megawati yang mencalonkan Jokowi sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah.
"Perlu kita ingat, sebelum dia menjadi terkenal dulu siapa yang mencalonkan dia (Jokowi) menjadi wali kota Solo, kalau bukan Ibu Mega," katanya.
Laporan sejumlah lembaga survei nasional yang menunjukan elektabilitas PDIP tertinggi dari partai lainnya, menurut Sukur, karena kerja keras seluruh kader di bawah kepemimpinan Megawati.
Ia berpendapat, jika akhirnya Jokowi tidak direkomendasikan sebagai calon presiden pada 2014 mendatang, PDI Perjuangan tetap akan mendapat dukungan masyarakat.
"Sebab, memang selama ini Megawati menjadi aktor utama yang membesarkan PDIP, bukan Gubernur DKI Jakarta," ujarnya.
Ia mengaku tidak terlalu mempersoalkan jika PDI Perjuangan baru akan mengumumkan calon presidennya pascapemilu Legislatif 9 April 2014.
Sukur optimistis PDIP akan menjadi partai pemenang Pemilu 9 April mendatang demi mendorong kemenangan pencalonan presiden mendatang.
"Saya yakin bisa merebut dua kursi DPR RI dari Dapil Kota Bekasi dan Depok. Dapil Jabar 6 juga bisa mendapat tiga kursi DPRD Provinsi dan 12 kursi di DPRD Kota Bekasi," katanya.