REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta BNPB lebih aktif dalam menangani pengungsi Gunung Sinabung, Sumatra Utara. Terlebih lagi aktivitas Gunung Sinabung fluktuatif.
“Beliau memerintahkan saya untuk lebih aktif lagi membantu masyarakat di sana,” kata Ketua BNPB, Syamsul Maarif di kantor presiden, Rabu (15/1).
Ia mengatakan, BNPB dan pemerintah pusat hingga kini tetap memberikan bantuan kepada para pengungsi. Namun, hal tersebut sifatnya hanya dorongan agar pemerintah daerah lebih kuat dan mampu menangani bencana.
Menurutnya, sejumlah bantuan telah diberikan. Contohnya posko-posko yang didirikan. “Kami sebenarnya sudah memberikan bantuan, total bantuan yang sudah disebutkan ke Pemda Karo adalah Rp 21 miliar untuk aktivasi posko tanggap darurat. Juga dari Kemensos Rp 3,64 miliar. Kemudian juga dari Pemprov Sumut Rp 1,55 miliar. Sudah diberikan selama di sana,” katanya menjelaskan.
Syamsul menegaskan, pemerintah tidak menaikan status bencana Sinabung menjadi darurat bencana karena dianggap tidak perlu. Pemerintah pusat tetap mendorong dan membantu sesuai kapasitasnya.
Tetapi, garda terdepannya adalah pemerintah daerah. “Jadi, selama pemerintah belum collaps, kita bantu dia untuk tetap menanganinya. Masa kita ambil alih? Kalau kurang mampu, kita mampukan. Kita bantu,” ucapnya.