REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Warga Desa Dawuhan Kulon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diresahkan oleh jejak binatang di perkampungan yang diduga sebagai jejak macan sehingga kejadian tersebut dilaporkan ke Kepolisian Sektor Kedungbanteng.
"Kami menerima laporan dari warga terkait jejak binatang tersebut yang sering terlihat di tanah," kata Kepala Polsek Kedungbanteng Ajun Komisaris Polisi Sambas Budi Waluyo, di Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Kamis (16/1).
Dikatakannya, ada beberapa warga yang mengaku sempat melihat seekor binatang yang menyerupai macan berwarna kekuningan. Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya pada Kamis pagi mendatangi lokasi ditemukan bekas jejak binatang yang diduga macan tersebut.
Namun dalam pantauan, jejak binatang yang diduga macan tersebut tidak terlihat secara jelas karena telah terhapus oleh guyuran air hujan. Lebih lanjut, Sambas mengimbau warga untuk tidak membunuh binatang yang diduga macan tersebut.
"Kalau memang telah meresahkan, silakan ditangkap tapi jangan dibunuh karena jika binatang itu benar seekor macan, binatang tersebut termasuk satwa yang dilindungi," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah terkait dugaan munculnya macan di desa yang berada di kaki Slamet tersebut dalam dua hari terakhir.
Salah seorang warga, Amin mengaku sempat melihat seekor macan saat dia sedang menderes nira kelapa. "Saat masih di atas pohon kelapa, saya melihat ada seekor macan di bawah. Saya baru turun setengah jam kemudian setelah macan itu pergi ke arah Gunung Slamet," katanya.
Warga lainnya, Pandi mengaku melihat seekor macan yang sedang duduk di pinggir kolam ikan dekat rumahnya. "Macan itu terlihat saat saya hendak menutup jendela rumah pada sore hari," katanya. Menurut dia, warga ingin agar macan tersebut bisa ditangkap demi keamanan dan ketenteraman lingkungan.