REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Startegi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dalam menggaet wisatawan melalui promosi ‘Visit Jateng 2013’ dinilai kurang optimal.
Promo tersebut belum mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke sejumlah destinasi wisata yang ada di provinsi Jawa Tengah. “Hasil yang dicapai pun masih belum memuaskan,” ungkap ketua DPD Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Tengah, Joko Suratno di Semarang, Jumat (17/1).
Joko menuturkan, Visit Jateng 2013 --sebagai ajang promosi pariwisata-- di provinsi Jawa Tengah tidak ada gregetnya. Salah satu faktornya, Pemprov Jawa Tengah kurang serius dalam menyiapkan sejumlah destinasi wisata unggulan bagi kunjungan wisatawan. Akibatnya destinasi wisata yang gencar dipromosikan tersebut tak mampu menarik kunjungan wisata seperti yang diharapkan.
Ia menambahkan, upaya mempromosikan pariwisata di Jawaa Tengah melalui sejumlah paket wisata sebenarnya sudah dilakukan.
Ketidakseriusan dalam mempersiapkan destinasi wisata akhirnya menjadi kendala. “Kita kalah jauh dengan Jawa Timur dan Jawa barat,” tambah Joko.
Padahal Jawa Tengah memiliki sejumlah destinasi unggulan, seperti Candi Borobudur dan Karimunjawa yang sudah terkenal. Namun destinasi lainnya belum mendapatkan sentuhan yang maksimal. “Sehingga kurang diminati sebagai destinasi pendukung,” tambahnya.