REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Hujan lokal yang terus-menerus turun, ditambah hujan di wilayah-wilayah sekitarnya, telah mengakibatkan banjir di Kabupaten Karawang meluas. Sampai dengan hari ini, Sabtu (18/1), tercatat banjir telah menggenangi 15 kecamatan dari 30 kecamatan yang tercatat. Tak kurang dari 20 ribu warga harus meninggalkan tempat tinggalnya sementara.
Demikian disampaikan salah seorang relawan Masyarakat Relawan Indonesia, Rafiudin Firdaus melalui sambungan telepon kepada Republika, Sabtu (18/1) malam. "Warga membutuhkan tenda dan selimut," kata Rafi, sapaan akrabnya.
Menurut Rafi, sebagian besar dari 20 ribuan warga itu berasal dari Kecamatan Cilebar, Pakis Jaya, Tirta Jaya, Batu Jaya dan Pedes.Rafi menjelaskan, banjir sebenarnya telah terjadi seminggu terakhir sebagai akibat dari meluapnya Sungai Cibeet.
Beberapa desa seperti Suka Makmur tergenang 1-2 meter. "Ada tanggul yang jebol di sana," kata Rafi. Untuk mengatasi tanggul yang jebol, Rafi mengatakan warga bersama relawan sedang mengumpulkan karung. "Untuk diisi tanah agar bisa menjadi benteng.