REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Pelatih dari Bolivia, Albania, Equatorial Guinea, Republik Dominika, Fiji, Vanuatu dan Kuwait menuduh pemungutan suara FIFA Ballon d'Or berlangsung curang. Mereka menilai ada rekayasa suara pada Ballon d'Or tahun ini.
Harian Dagbladet dari Norwegia dan surat kabar Denmark bernama BT pernah mempublikasikan kertas suara milik para pelatih tersebut yang telah diubah dari aslinya. Berdasarkan laporan itu diketahui vote dari para pelatih itu dipublikasikan berbeda dari yang mereka pilih sebelumnya,
Pelatih yang tim nasional Kuwait Jorvan Vieira pun secara blak-blakan buka suara kepada harian BT. "Saya pikir telah terjadi penipuan di sini. Saya memilih (Zlatan) Ibrahimovic," katanya seperti dilansir 101 Great Goals.
Vieira mengaku sebetulnya ia memilih Lionel Messi sebagai penerima Ballon d'Or, Neymar dan Cristiano Ronaldo.
Pun, pelatih timnas Fiji, Juan Carlos Buzzetti angkat bicara. Suara dia dicatat telah diberikan untuk Ronaldo di posisi pertama, Franck Ribery dan Robert Lewandowski. Dia menegaskan penilaian itu telah diubah FIFA.
"Saya memilih untuk Cristiano, Messi dan Ribery. Saya sama sekali tidak memilih Lewandowski karena ia tidak setara dengan tiga lainnya," ujar Buzzetti.
Kecurigaan para pelatih ini adalah yang kali kedua mencuat usai penghargaan FIFA Ballon d'Or diberikan ke Ronaldo.
Bahkan, pelatih timnas Albania Giovanni Di Biasi mengaku suaranya yang diberikan untuk Ronaldo berubah menjadi suara untuk Zlatan Ibrahimovic.
"Saya memberikan lima poin untuk Ronaldo, tiga sampai Messi dan satu untuk Ibrahimovic. Saya tidak memberikan lima sampai Ibrahimovic . Ini omong kosong dan kebohongan," lugasnya.