REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jangan menyalahkan curah hujan. Inilah pernyataan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengenai banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya. Lantas, apa yang salah?
"Penyebab banjir bukan curah hujan, melainkan banyak hutan yang beralih fungsi," ungkap Manajer Penanganan Bencana Nasional Walhi, Mukri Friatna, di Jakarta, Senin (20/1).
Walhi mencatat, banyak hutan yang ditebang untuk permukiman dan industri. Artinya, wadah untuk menampung hujan makin kecil.
Ketika curah hujan tinggi, airnya berhamburan ke mana-mana karena tidak ada lahan resapan untuk menampungnya. Depok, sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta, saat ini mengalami peningkatan curah hujan, yaitu naik dari 63,5 dan 64,5 milimeter per hari menjadi 65 dan 147 milimeter per hari pada tanggal 11-12 Januari 2014.
"Banjir seolah sudah menjadi konsekuensi paling wajar yang diterima penduduk Jakarta dan sekitarnya setiap kali musim hujan datang. Namun, logika menyalahkan curah hujan setiap kali banjir melanda adalah cara berpikir yang keliru," kata Mukri.