Selasa 21 Jan 2014 15:12 WIB

Banjir Kembali Naik, Warga Tetap di Pengungsian

Rep: Asep Nur Zaman/ Red: A.Syalaby Ichsan
banjir ilustrasi
Foto: antara
banjir ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasang surut mewarnai kondisi banjir bandang yang melanda lima kecamatan di kawasan pantai utara (pantura) Kabupaten Subang, Jawa Barat, dalam sepuluh hari terakhir. Saat warga merasa lega karena banjir mulai surut sejak kemarin, hari ini ketinggian air kembali naik.

"Saya sedang berada di Kampung Dukuh,  Desa Bojongkenyot. Di sini banjir yang kemarin sudah surut naik lagi sampai ketinggian sekitar 1 meter," ungkap Samad ketika dihubungi RoL, Senin (21/1) tengah hari.

Samad adalah ketua rukun tetangga (RT) di Kampung Pasar, Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, yang juga dilanda banjir. Perjalanannya  melintasi Kampung Dukuh yang berjarak sekitar tiga kilometer dari kampungnya, terhadang banjir.

Kondisi itu membuat warga korban banjir belum bisa pulang dari pengungsian. Mereka umumnya ditampung di kantor kecamatan masing-masing, yaitu Kecamatan Pamanukan, Sukasari, Legonkulon, dan Tambakdahan.

"Semula sebagian dari mereka belindung di bawah kolong flyover Pamanukan. Tapi baru sehari di sana, klong jalan layang itu juga diterjang banjir setinggi pinggang orang dewasa," ungkap Rommy, korban banjir dari Kampung Pasar.

Naiknya kembali ketinggian air banjir, menurut Samad, menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan pantura Subang sejak tadi malam. Pasang surut air ini juga terjadi sejak banjir melanda pada Jumat (10/1) malam.

Air bah yang melanda perkampungan dan melumpuhkan jalur pantura itu, akibat luapan Sungai Ciasem yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Rob atau air pasang laut juga ikut memperparah bencana banjir itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement