Rabu 22 Jan 2014 21:49 WIB

PNS dan Masyarakat Minta Pekerjaan IT Tetap di Tasmania

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Serikat Sektor Publik dan Masyarakat di Tasmania, Australia, mengumpulkan 1.000 tandatangan petisi dari PNS Australia yang ditujukan kepada Menteri Tenaga Kerja Federal, Eric Abetz. Kepada Eric yang juga menjabat sebagai Senator dari Tasmania ini mereka meminta agar pekerjaan IT tetap dipertahankan di Tasmania

Pemerintah Federal Australia sebelumnya berencana untuk memindahkan tugas pekerjaan yang berhubungan dengan IT di Human Services Department dari ibukota Tasmania, Hobart, ke negara bagian lainnya.

Sekertaris Regional serikat Paul Blake menyebut kalau kebijakan itu tidak logis dan makin “menggilanya sentralisasi”.“Pekerjaan itu cukup mentereng dimana orang-orang Tasmania menginginkannya, jadi itu yang orang cari setelah berkarir,” kata Blake.

"Orang-orang akan terdorong untuk berpindah antara negara bagian... itu bakal menarik keluar orang terbaik dan cerdas dari wilayah kami,”

Serikat memperkirakan kalau langkah itu juga akan merugikan ekonomi lokal hingga AUD$ 4,5 juta atau sekitar Rp 45 miliar.

Sementara Senator Abetz menyatakan kalau petisi itu bertendensi “politik rendahan” menjelang pemilu did Negara Bagian Tasmania.

Dalam sebuah pernyataan Abetz mengaku belum memutuskan kebijakan itu dan mengklaim telah berkonsultasi dengan para staffnya. Dia mengatakan kalau perubahan itu sebetulnya merupakan usulan dari Partai Buruh.

Ada juga tekanan pada pemerintah untuk tidak memangkas 20 pekerjaan Pemerintah Federal di Launceston.

Senator Tasmania Helen Polley menyerukan kepada Anggota Legislatif dari Partai Liberal Andrew Nikolic untuk memberi dukungan untuk menyelamatkan pekerjaan di kantor pajak Australia.

Polley menginginkan agar Nikolic melobi Perdana Menteri Tony Abbott.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement