REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA -- Warga Tanah Rendah, Kebon Pala, Jakarta Timur ingin pindah rumah karena setiap tahun terkena banjir dengan intensitas sedang. Wilayah Tanah Rendah juga terkena banjir besar dalam periode lima tahuna sekali. Itulah sebab mengapa Syahafuddin (29 tahun), warga Tanah Rendah ingin pindah rumah.
Awal tahun 2014 ini, banjir mulai melanda lokasi rumahnya sejak Sabtu lalu (19/1). Menurut Syahafuddin, diperkirakan banjir setinggi tiga hingga empat meter melanda rumahnya di Tanah Rendah, Kebon Pala, Jakarta Timur (Jaktim).
"Saya dan enam saudara saya sudah tinggal di Tanah Rendah sejak kecil. Setiap tahun Tanah Rendah memang terkena banjir, tapi kecil saja. Biasanya lima tahun sekali kena banjir besar, tapi sudah dua tahun ini (2013 dan 2014), rumah saya terkana banjir besar terus," ujar Syahafuddin saat diwawancarai pada Rabu siang (23/1).
Menurutnya, seluruh keluarganya ikut mengungsi di Pos Koordinasi (Posko)Kesehatan pengungsi banjir di kantor Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jaktim. Enam orang saudara kandung Syahafuddin beserta keluarga masing-masing dan orang tuanya, Aisyah (70 tahun), juga ikut mengungsi di Sudin Kesehatan Jaktim.
Sebenarnya Syhafuddin dankeluarganya ingin pindah dari Tanah Rendah. "Tapi mau bagaimana lagi? dananya nggak ada," tuturnya dengan nada serius.
Ia juga mengaku bersedia untuk pindah rumah jika disediakan oleh pemerintah. "Tapi, sampai saat ini, pemerintah belum pernah menawarkan keluarga saya untuk pindah rumah, termasuk ke rumah susun sederhana sewa," jelas Syahafuddin.