REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat 9.832 hektare lahan pertanian di wilayah setempat terendam air akibat banjir disebabkan curah hujan yang tinggi.
"Sedikitnya ada 9.832 hektare sawah berubah menjadi danau akibat curah hujan yang tinggi sejak sepekan ini," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bekasi Farid Setiawan di Cikarang, Jumat (24/1).
Ia mengatakan bahwa lahan pertanian itu terdiri atas 237,3 hektare persemaian atau pembibitan dan 9.595 hektare pertanaman. Persemaian, kata dia, yaitu padi yang baru dilakukan tahap pembibitan yang usianya baru sekitar 25 hari, sedangkan yang pertanaman sekitar usia 1-60 hari.
Menurut Farid, 9.832 hektare sawah yang terendam banjir tersebut belum bisa dikatakan mengalami gagal panen.
Alasannya, katanya, tidak seluruh batang padi terendam khususnya pada tahapan pertanaman.
"Sawah yang terkena banjir belum tentu bakal gagal panen, karena gagal panen bisa dilihat pascabanjir nanti dan berhentinya curah hujan, karena hitungan data kita baru sampai per 20 Januari 2014," katanya.