REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas rakyat Indonesia dinilai muak dengan korupsi yang terjadi di negeri ini. Karenanya, rakyat menginginkan capres yang diusung parpol yang tujuan utama berantas korupsi.
Indonesia Survey Center (ISC) melakukan survei pada 1-12 Januari 2014 di 33 provinsi. Sampel yang digunakan sebanyak 1.600 responden dengan teknik 'multistage random sampling'. Tingkat kepercayaan 95 persen, margin eror 2,4 persen.
Manajer Komunikasi ISC, Andry Kurniawan mengatakan, sebanyak 72,9 persen responden inginkan agenda utama para capres menyangkut pemberantasan korupsi. Bahkan, 49,2 persen mendukung sanksi yang pantas bagi koruptor adalah hukuman mati.
"Hanya 24,6 persen yang dukung hukuman seumur hidup, dan 11,3 persen memiskinkan koruptor," kata Andry dalam paparan hasil survei, kemarin.
Partai Gerindra dianggap konsisten memerangi korupsi sebesar 18,7 persen, PDI Perjuangan 11,2 persen, Hanura 9,2 persen, PAN 8,1 persen. Untuk kader parpol yang dianggap bersih korupsi, Gerindra diposisi pertama sebanyak 16,7 persen, kedua Hanura 12,2 persen.
Ia berkata, munculnya parpol alternatif ini lantaran maraknya kasus korupsi yang diinisasikan sejumlah parpol besar. Masyarakat mulai memprioritaskan program visi dan misi ketimbang popularitas parpol dan capresnya.