Rabu 29 Jan 2014 13:50 WIB

Obama Kembali Tegaskan Akan Tutup Guantanamo

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Barack Obama
Foto: tibetsun.com
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam pidato kenegaraannya, Rabu (29/1), Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan akan menutup penjara kontroversial di Teluk Guantanamo, Kuba. Rencana Obama ini sebagai salah satu upaya mengubah taktik AS dalam memerangi terorisme.

Obama memperbarui sumpah lamanya saat berbicara di hadapan Kongres AS. Ia mengatakan, berencana menutup penjara internasional di Pangkalan Angkatan Laut AS di Kuba tersebut. Obama juga meminta bantuan Kongres untuk menindak lanjuti rencanannya.

"Tahun ini kongres perlu mengangkat mengenai transfer tahanan dan menutup penjara di Teluk Guantanamo. Kami melawan terorisme tak hanya melalui kecerdasan dan aksi militer, tapi juga tetap setiap pada cita-cita konstitusional kami dan menjadi contoh bagi dunia," ujar Obama.

Saat ini ada sekitar 155 tahanan tersisa di penjara Guantanamo. Kebanyakan dari mereka ditangkap di luar negeri setelah peristiwa serangan 11 September. Mereka yang ditahan umumnya tanpa melalui proses pengadilan. 

Sejumlah politisi AS mengusulkan mereka dikembalikan ke negara asalnya. Upaya penutupan Guantanamo merupakan bagian penting dari rencana luas Obama untuk mengembalikan beberapa aspek paling kontroversial dari perang global melawan terorisme. 

Obama juga tengah berusaha mempersempit serangan drone mematikan AS terhadap Alqaida dan sekutunya. Ia mengumumkan reformasi dalam kegiatan pengawasannya.

Menurutnya AS tak lagi akan melawan jaringan teroris dengan perang dan serangan udara yang meluas seperti yang selama ini menjadi ciri khas negeri paman sam dalam memerangi ekstremis.

Obama menambahkan ekstremis di beberapa negara seperti Yaman, Somalia, Irak dan Mali akan lebih baik dikalahkan dengan bantuan sekutu asing.

Serta melalui operasi yang ditargetkan dan membatasi penggunaan pesawat tak berawak. "Meski pun kita agresif mengejar jaringan teroris, AS harus bergerak dari pijakan perang permanen," ujarnya.

Penjara Guantanamo kali pertama dibuka oleh Presiden George W Bush pada 2002. Penjara tersebut menjadi salah satu simbol berlebihan dari pemerintahan Bush dalam melawan terorisme.

Obama gagal memenuhi janjinya untuk menutup penjara tersebut dalam waktu satu tahun, saat awal ia menjabat pada 2009. Meskipun sejak itu ia selalu memperbarui janjinya, tapi sampai saat ini Obama enggan menetapkan waktu pelaksanaannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement