Kamis 30 Jan 2014 13:12 WIB

Kasus Malapraktik di Australia Meningkat

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Ini peringatan serius buat pra dokter di Australia. Laporan Komisi Produktivitas Australia, Kamis (30/1) mengungkapkan, jumlah kesalahan medis serius(malapraktik)  tahunan yang terjadi di berbagai rumah sakit di Australia meningkat dari 87 kasus menjadi 107 kasus.

Ini termasuk 34 kasus bunuh diri di kalangan pasien inap, 35 kasus alat tertinggal di dalam tubuh pasien, dan empat kasus operasi terhadap pasien atau bagian tubuh yang keliru sehingga mengakibatkan kematian atau cedera permanen. Karena itu, menurut sejumlah pakar, masih ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pihak rumahsakit untuk mencegah terjadinya malpraktik.

Jan Donovan dari Consumers Health Forum mengatakan, meskipun jumlahnya masih sedikit jika dibandingkan dengan 53 juta interaksi pasien di seluruh Australia setiap tahun, namun insiden-insiden yang terjadi cukup serius.

Ia mengatakan, kaum manula khususnya rentan terhadap malpraktik jika mereka atau keluarga mereka tidak mengetahui aturannya, yang dapat mengakibatkan dua kali pemberian obat di rumahsakit.

"Kasus bunuh diri oleh pasien inap menunjukkan tekanan yang dihadapi sistem kesehatan mental," katanya.

Sementara itu Ketua Ikatan Dokter Australia (AMA) Dr Steve Hambleton mengatakan, para dokter ingin menghapuskan sama sekali malpraktik.

Dr Hambleton mengatakan, setiap ruang operasi mempunyai prosedur untuk mencegah alat-alat dan kapas penyeka tertinggal di dalam tubuh pasien. Menurutnya sungguh mengecewakan jika masih terjadi kasus-kasus seperti itu.

Profesor Jeffrey Braithwaite dari University of NSW,  mengatakan, rumahsakit berusaha keras untuk mengurangi kesalahan melalui program kebersihan tangan, upgrade teknologi informasi dan prosedur serah-terima.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement