Jumat 31 Jan 2014 20:36 WIB

'Gita Mencoba Lari dari Tanggung Jawab'

Bambang Soesatyo
Foto: Republika/Wihdan
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo berpendapat mundurnya Gita Wirjawan sebagai sikap lari dari tanggung jawab. Ini karena banyaknya masalah di kemendag yang ditinggalkannya.

"Dia mencoba untuk lari dari tanggung jawab karena banyak persoalan di kemendag yang menjadi beban rakyat," kata Bambang di Jakarta, Jumat (31/1).

Masalah terakhir yang tengah melanda kemendag yaitu masuknya beras impor medium umum asal Vietnam ke sejumlah pasar pada Januari 2014. Keberadaan besar itu dinilai mengganggu petani lokal.

Ia juga menilai sikap Gita untuk mundur dari jabatannya sebagai Mendag untuk fokus dalam konvensi capres Partai Demokrat sebagai pencitraan. "Dia mencoba mengambil pencitraan sebagai nilai tambahnya," katanya.

Golkar, katanya, tak akan mengambil posisi mendag untuk menggantikan Gita. "Bodoh kalau Golkar mau menerima tawaran untuk mengisi kekosongan menteri yang tinggal di ujung lagi dan sudah mau runtuh," katanya.

Menurut Bambang, Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II ibarat kapal karam yang sudah bocor. "Kalau ada partai yang mau menerima tawaran jadi menteri termasuk Golkar, itu bodoh. Itu sama saja memberikan beban kepada patainya untuk memenangkan pemilu 2014," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement