REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keputusan Gita Wirjawan berhenti dari posisi Menteri Perdagangan demi fokus pada pemenangan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dinilai sebagai langkah maju.
"Keputusan berhenti seorang menteri agar tidak terjadi konflik kepentingan apalagi penyalahgunaan wewenang merupakan preseden positif. Kami apresiasi langkah Gita yang juga merupakan ketua umum DPP Barindo. Sudah lama Gita mengajukan berhenti sejak konvensi bergulir namun Presiden baru menyetujuinya beberapa hari yang lalu", ungkap Sekretaris Jenderal DPP Barindo Fajar Riza Ul Haq.
Menurut Fajar, Kementerian Perdagangan di bawah kepemimpinan Gita telah menorehkan prestasi-prestasi yang meneguhkan posisi tawar Indonesia di level internasional dan memperkuat regulasi-regulasi yang berpihak pada ekonomi nasional. Meski begitu, isu-isu miring yang menyudutkan Gita selama ini harus disikapi secara transparan dan adil.
"Persoalan importasi yang dibebankan ke Gita selama ini kan harus dilihat dari konteks hulu ke hilir. Kemendag tidak bisa dipisahkan dari kementerian teknis dan institusi lainnya dalam soal-soal impor,'' katanya.
Ia menambahkan bahwa hal itu terjadi akibat dari sejumlah kebijakan yang bersifat sistemik. Barindo sebagai organisasi mendukung upaya pengusutan impor beras ilegal yang muncul kemarin agar jelas siapa dalangnya. ''Ini bukan semata menyangkut nama baik dan integritas Gita tapi juga kedaulatan ekonomi bangsa," Cetus Fajar