REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai masih gamang bisa memunculkan satu nama calon presiden (capres) yang unggul dari internal partai. Hal ini, kata pengamat komunikasi politik Untirta Banten Iman Mukhroman tampak dari hasil rapat Majelis Syuro PKS yang menghasilkan tiga nama capres untuk pemilu 2014.
"Jika ukurannya representasi Jawa atau non-Jawa, idealnya rapat semalam bisa memutuskan dua nama, yakni Ahmad Heryawan, representasi Jawa-Sunda, dan Anis Mata, representasi non-Jawa-Sunda,' kata Iman di Jakarta, Ahad (2/2).
Sebaliknya, jika ukurannya kinerja dan rekam jejak dalam empat tahun terakhir ini, seharusnya rapat bisa sepakat mengusung capres tunggal yakni Ahmad Heryawan (Aher). Kiprah Aher selama menjabat Gubernur Jawa Barat dengan jumlah penduduk yang terbanyak di Indonesia, kata Iman, bisa dikatakan berhasil.
Aher merupakan sosok yang bisa akomodatif dan adaptif dengan publik serta bisa meminimalisasi konflik-konflik dengan elite lainnya. "Tentunya, dengan menjadi capres tunggal, ini akan berpotensi meningkatkan raihan suara PKS," kata Iman.
PKS memunculkan tiga nama sebagai capres pada Pilpres 2014. Mereka adalah Hidayat Nur Wahid (HNW), Ahmad Heryawan, dan Anis Mata, yang kini menjadi presiden partai berasaskan Islam itu.
Ketiganya merupakan kader terbaik PKS saat ini. HNW mantan ketua MPR yang terkenal bersih dan cerdas. Satu kader lainnya, Nur Mahmudi Ismail, tidak lolos saringan pencapresan.