Senin 03 Feb 2014 19:20 WIB

Ini Cara Agar Eksportir Mau Memarkirkan Dananya di Perbankan Nasional

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Gedung Bank Indonesia
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gedung Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan mengatakan transaksi swap lindung nilai pada akhirnya diharapkan dapat menambah pasokan dolar AS di pasar valuta asing. Menurutnya, eksportir bisa saja memarkirkan dana di perbankan nasional, tetapi mereka harus diyakinkan agar mereka mau menjual dolarnya ke rupiah.

"Salah satu caranya menaikan suku bunga rupiah agar rupiah lebih menarik. Bagi banyak orang Indonesia terutama pemilik dolar AS, simpel. Suku bunga rupiah harus cukup tinggi agar mereka dapat memarkir dana mereka dalam bentuk rupiah," ujarnya.

Fauzi mengatakan hedging sebenarnya dapat membantu menstabilkan rupiah, tetapi jika pemilik dolar AS tak mau menjual dolar-nya menjadi rupiah, pasokan dolar di pasar valas tetap terbatas dan akibatnya rupiah tetap tertekan. "Ujung-ujungnya likuiditas dolar di pasar valas harus tumbuh," ujarnya.

Cadangan devisa BI juga masih tinggi. Cadangan devisa pada Desember 2013 tercatat sebesar 99,4 miliar dolar AS. "Memang banyak, tapi seberapa berani BI menjual cadangan devisanya untuk menjadi rupiah," ujar Fauzi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement