REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Iklan terbaru Coca Cola baru saja diluncurkan di Super Bowl Amerika Serikat (AS). Sayangnya, iklan yang menampilkan keragaman etnis itu bukannya mendapat sambutan, malah memicu protes.
Iklan yang berdurasi lebih dari satu menit itu menunjukkan banyak warga yang berasal dari berbagai ras. Termasuk Muslim dengan tampilan wanita berjilbab. Ada juga adegan pasangan sesama jenis yang hidup bersama seorang anak perempuan.
Hal utama yang memicu kontroversi adalah lagu berjudul America the Bautiful itu dinyanyikan dalam campuran bahasa berbeda. Seperti Inggris, Tagalog, Spanyol, Ibrani, Hindi, Keres dan Prancis Senegal. Para pengecam iklan itu menyuarakan pendapat mereka di internet, khususnya Twitter.
"Saya tidak suka iklan komersial Coca Cola semalam karena tak memahaminya," ujar seorang pengguna Twitter, dilansir dari Ace Showbiz, Rabu (5/2).
"Bagus sekali menyanyikan lagu Amerika dengan bahasa-bahasa teroris. Kamu harus meninggalkan Amerika sekarang," ujar akun lainnya.
Manajemen Coca Cola mengakui, banyak yang tidak menyukai iklan itu dinyanyikan dalam tujuh bahasa. Kehadiran keluarga gay dalam iklan ini juga digeneralisasi bahwa mayoritas masyarakat AS dengan bangga mendukung hubungan sesama jenis.