REPUBLIKA.CO.ID,sungai raya--Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat masih menunggu kejelasan status bahaya asap dari BNPB, untuk menetapkan libur sekolah bagi pelajar setempat.

"Untuk meliburkan sekolah, kita tidak bisa sembarangan. Namun, kita akan menunggu kabar dan komando dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Kalau sudah ada 'warning' dan dari pemerintah daerah, maka akan segera dilaksanakan kebijakan meliburkan sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya, Frans Randus di Sungai Raya, Rabu.

Akibat kondisi asap tebal yang menyelimuti Kota Pontianak, Kubu Raya dan sekitarnya, sejumlah sekolah di Kota Pontianak mulai meliburkan siswa. Libur sekolah itu dilakukan berdasarkan kebijakan pemerintah kota yang melihat kondisi cuaca yang kian memburuk untuk kesehatan.

Dia mengatakan, jika kondisi kabut asap itu semakin tebal dalam dua sampai tiga hari mendatang maka pihaknya akan menyampaikan situasi tersebut ke "stakeholder" terkait.

"Tanpa ada dukungan dari stakeholder terkait, Dinas Pendidikan Kubu Raya tidak bisa mengambil kebijakan untuk menghentikan proses belajar mengajart. Jadi saat ini kita menunggu, karena jika kita tidak menunggu dan mengambil kebijakan tanpa berkoordinasi dahulu disalahkan nantinya," tuturnya.

Melihat kondisi cuaca yang kian memburuk ini, ia pun mengimbau kepada seluruh siswa untuk menggunakan masker saat bepergian maupun saat pulang sekolah. Karena hal itu dilakukan guna menjaga kesehatan siswa siswi itu sendiri.

"Kita imbau kepada orang tua murid untuk selalu menjaga kesehatan anak-anaknya di cuaca yang buruk saat ini. Dimana kabut asap begitu tebal saat jam sekolah," kata Frans.

Ikuti Whatsapp Channel Republika