Jumat 07 Feb 2014 16:26 WIB

Suryadharma Berharap Kinerja Kemenag Meningkat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hazliansyah
Suryadharma Ali
Foto: Republika/Yasin Habibi
Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, Jumat (7/2).

Dalam sambutannya Suryadharma mengungkapkan Rakernas ini menjadi kesempatannya yang terakhir bertatap muka dengan seluruh pejabat Kemenag dan Kanwil Kemenag di semua provinsi.

"Bisa jadi ini menjadi kesempatan terakhir saya bertatap muka dengan pejabat di Kemenag dan Kanwil Kemenag setiap provinsi," ujarnya, saat sambutan pembukaan Rakernas Kemenag di Bandung.

Pernyataan Suryadharma ini terkait hampir berakhirnya masa jabatan dirinya sebagai Menag di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II pada penghujng tahun ini. Karenanya Suryadharma menyampaikan beberapa catatan dalam kinerja Kemenag dalam hampir lima tahun masa kepemimpinannya. Yakni masih kurang detilnya perencanaan dan minimnya data yang valid.

"Akibatnya seringkali program dan  operasional di lapangan tidak tepat sasaran," terangnya.

Ia mencontohkan misalnya pada bantuan komputer ke madrasah di tanah air. Suryadharma mengatakan karena tidak validnya data, masih ada dijumpai madrasah yang seharusnya berhak menerima tapi tidak mendapatkan.

Sedangkan beberapa komputer yang sudah ada tidak mampu disalurkan karena data penerima lain tidak ada, akhirnya yang tersisa hanya disimpan di gudang.

Selain itu ia juga menyoroti beberapa kasus korupsi yang sempat mencuat di Kemenag, seperti kasus korupsi Alquran, gratifikasi penghulu di beberapa Kantor Urusan Agama (KUA), hingga ada kecurigaan dari beberapa pihak penyelewengan dana haji.

Karenanya ia berharap, setelah 2014 ada perbaikan pelayanan dan kinerja di Kemenag. Sebagai hasil karya kolektif yang membanggakan dalam perbaikan birokrasi dan peningkatan pelayanan publik kepada umat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement