Sabtu 08 Feb 2014 14:57 WIB

Polisi Ringkus Pembuat Uang Palsu

Petugas kepolisian saat mengamankan uang palsu dari pengedar di Jawa Barat.
Foto: Antara/Agus Bebeng
Petugas kepolisian saat mengamankan uang palsu dari pengedar di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, melalui operasi rutin berhasil meringkus seorang pengedar sekaligus pembuat uang palsu. Polisi juga berhasil mengamankan 74 lembar uang kertas palsu pecahan Rp 10 ribu, seperangkat alat pencetak uang, sepeda motor, dan satu telepon genggam.

Kepala Polres Batang AKBP Widi Atmoko di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa tersangka Erwan (30), warga Kecamatan Pecalungan Batang diringkus polisi saat akan menjalankan kejahatannya di jalan raya Limpung-Desa Banyuputih.

"Dari hasil penangkapan terhadap tersangka itu, kami menyita 74 lembar uang palsu yang siap diedarkan," kata dia.

Ia mengatakan, penangkapan berawal dari informasi masyarakat yang curiga dan tertipu terhadap uang palsu yang diterima dari pelaku, Erwan. Polisi yang menerima informasi tersebut, kemudian melakukan penyelidikan dan setelah cukup bukti baru melakukan penangkapan terhadap tersangka.

Ia yang didampingi Kasubag Humas Polres Batang AKP Machsus mengatakan, setelah polisi menangkap tersangka, kemudian melakukan penyidikan dan menemukan peralatan cetak untuk membuat uang palsu.

"Polisi yang menggeledah rumah tersangka menemukan alat yang digunakan untuk membuat uang kertas palsu," katanya.

Ia mengatakan saat ini tersangka masih mendekam di tahanan mapolres sedang sejumlah barang bukti disita polisi untuk bahan penyelidikan selanjutnya.

"Oleh karena itu, kami mengimbau pada masyarakat terhadap peredaran uang palsu dan jangan sampai tertipu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement