REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pengungsi lanjut usia erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, tetap memperoleh gizi yang cukup selama mereka berada di Posko Penampungan, Kabanjahe.
"Asupan gizi tersebut tidak hanya diberikan kepada 2.406 lanjut usia (lansia), tetapi juga 231 Ibu hamil dan 1.294 bayi yang berada di lokasi pengungsian tersebut," kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan, Ahad (9/2).
Pemberian gizi yang yang baik kepada warga pengungsi Sinabung itu, menurut dia, harus tetap dilaksanakan sehingga kondisi mereka tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Apalagi, katanya, para pengungsi tersebut berada di lokasi penampungan yang sangat sederhana dan perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo.
"Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dan instansi terkait lainnya tetap memperhatikan para pengungsi, baik makanan, gizi, kesehatan dan lainnya," ucap Jhonson.
Dia menambahkan, bagi pengungsi yang mengalami sakit mendapat perawatan di rumah sakit di Kabanjahe, dan juga bagi Ibu yang melahirkan.
"Pemkab Karo selalu peduli mengenai keadaan pengungsi, sehingga mereka bisa bertahan di tempat penampungan yang telah disediakan," kata Kabag Humas Pemkab Karo.
Ketika ditanya jumlah pengungsi Sinabung, dia mengatakan, hingga Sabtu (8/2) sekitar pukul 16.30 WIB, tercatat sebanyak 32.351 orang atau 9.991 kepala keluarga dan mereka ditempatkan di 42 Posko Penampungan di Kabanjahe.
Dari jumlah 32.351 orang pengungsi Sinabung tersebut, terdiri atas 12.090 laki-laki, dan 12.267 perempuan.
Data yang diperoleh di Posko Utama Penanggulangan Bencana Sinabung, Kabanjahe, sebanyak 32.351 orang pengungsi tersebut berasal dari 34 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo.
Dari 34 desa tersebut beberapa diantaranya, Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Kemudian Desa Berastepu, Sibintun, Gamber dan Kuta Tengah, Kuta Mbelin, Kebayaken, Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat, Desa Tiganderket, Mardinding, Temberun, Pintubesi, Perbaji dan Desa Kuta Mbaru, Kecamatan Tiganderket.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level 'Siaga' menjadi 'Awas' terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status 'Awas' tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 Cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 Km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.