REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk kembali menunda spin off atau pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) mereka. Direksi BTN mengatakan perseroan akan berkonsentrasi memperkuat semua lini BTN Syariah.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan manajemen melakukan konsentrasi dalam penguatan unit usaha syariah. Hal ini agar ketika menjadi bank syariah, perseroan itu kuat dr sisi operasional dan good governance.
Selain itu ketika spin off, maka BTN Syariah harus memiliki cadangan modal yang kuat untuk kemudian dibangun menjadi bank umum syariah. ''Kami juga menilai antara unit usaha syariah dan yang spin off, pertumbuhannya lebih besar UUS,'' tutur dia dalam Paparan Kinerja Keuangan BTN Kuartal IV/2013, Senin (10/2).
Ditambahkan Direktur BTN, Irman Alvian Zahiruddin, performa unit usaha syariah sangat baik. Selain itu saat ini masih ditopang BTN secara keseluruhan.
Persiapan, lanjut dia terus dilakukan secara keseluruhan. Namun di sisi lain, BTN menilai beberapa bank besar syariah memiliki channeling yang sangat baik. Sementara itu ia menilai BTN Syariah belum full channeling seperti bank dengan aset sangat besar. Oleh karena itu, persiapan spin off juga harus lebih matang. Dimana, teknologi dan sumber daya manusia benar-benar telah terbangun.
Selain itu BTN ingin meminimalisasi ketergantungan kepada bank induk ketika syariah spin off. ''2014 ini kami ingin membangun syariah lebih besar lagi, '' ucap dia.
Hingga akhir Desember 2013, aset UUS mencapai Rp 9,57 triliun. Tak hanya itu laba BTN Syariah bahkan meningkat 46,8 persen atau sebesar Rp 126 miliar. Khusus untuk pembiayaan juga naik sebesar naik 41,8 persen. Nominalnya mencapai Rp 8,08 triliun. Sementara dana pihak ketiga berhasil diraup mencapai Rp 6,59 trliun atau naik selama 4 tahun sebesar 46,10 persen.