REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris berusaha dengan keras memperkuat posisi mereka sebagai pusat keuangan syariah. Hal ini terbukti dari rencana pemerintah, Selasa (11/2) memperpanjang skema bantuan pinjaman pembelian rumah atau disebut 'Help to buy'.
Skema bantuan ini sesuai dengan hukum syariah. Hal ini karena industri keuangan syariah memiliki nilai luar biasa di Inggris. Angkanya mencapai 11 miliar poundsterling. Apalagi Inggris memiliki rencana menjadi negara barat pertama yang menerbitkan sukuk di tahun ini.
Ini juga menjadi bagian dari rencana Inggris membuat London sebagai pusat keuangan Islam Eropa. Hanya saja angka sukuknya yaitu 200 juta poundsterling terbilang kecil. Sebelumnya lembaga penerbitan utang pemerintah memiliki keraguan dengan ekonomi syariah begitu juga dengan sukuk.