Jumat 14 Feb 2014 18:09 WIB

18 Warga Ngantang Hilang, Jadi Korban Kelud Meletus?

Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Sedikitnya 18 orang warga Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan hilang, bahkan penyisiran yang dilakukan sanak saudara masing-masing korban di lokasi pengungsian di Kecamatan Pujon juga tidak ditemukan.

Data warga Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, yang dilaporkan hilang tersebut tertera pada papan pengumuman di Posko pengungsian yang ada di Kantor Kecamatan Pujon, Jumat.

Selain 18 orang dilaporkan hilang, satu orang warga Pandansari, Kecamatan Ngantang, Sail (60) juga dinyatakan meninggal. "Kami masih akan terus meng-update data para pengungsi maupun korban yang sakit atau mengalami gangguan kesehatan lainnya," kata salah Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Aprilianto.

Menurut Aprilianto, warga yang dilaporkan hilang oleh sanak saudaranya tersebut masih dalam penyisiran dan pencarian di sejumlah lokasi pengungsian lain, termasuk yang ditampung di Kota Batu.

"Kami belum tahu kondisi pastinya, apakah ke-18 warga yang dilaporkan hilang itu berada di lokasi pengungsian lain atau meninggal, sekarang masih dalam proses penelusuran sekaligus inventarisasi data," ujarnya.

Sementara itu staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang yohanes mengatakan korban yang dilaporkan hilang sebanyak 23 orang dan yang meninggal dua orang, yakni Siari (90) dan Sail (60). Sedangkan yang dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Paru Batu satu orang atas nama Ngatini (30).

Baik Siari maupun Ngatini tertimpa tembok gedung lapangan tenis indoor milik Jasa Tirta di Selorejo yang runtuh karena tidak mampu menahan beban guyuran abu vulkanik Gunung kelud yang semakin tebal.

"Kita masih belum tahu apakah yang dilaporkan hilang itu sekarang kondisinya masih selamat atau sudah tidak bernyawa. Dan, apakah mereka hanya terpisah dengan keluarganya ketika dalam proses evakuasi, sehingga tidak menjadi satu lokasi dalam pengungsian," kata Yohan.

Wilayah Kecamatan Pujon yang menjadi titik Posko pengungsian ada 18 lokasi dengan jumlah pengungsi lebih dari 5.000 jiwa. Sedangkan jumlah pengungsi yang berada di Kota Batu yang tersebar di 12 titik mencapai 1.700 jiwa lebih.

Akibat Erupsi Gunung Kelud tersebut, tiga wilayah di Kabupaten Malang, yakni Kecamatan Pujon, Kasembon dan Ngantang menjadi kawasan "mati". Sekolah di tiga kecamatan tersebut diliburkan total.

Sementara di Kota Batu, yang juga menjadi lokasi pengungsian bagi warga Pujon dan Ngantang, siswa-siswi SD hingga SMA juga diinstruksikan untuk pulang lebih cepat karena mereka sudah terlanjur masuk sekolah.

"Bagi sekolah yang sudah terlanjur masuk yan dipulangkan lebih awal, bagi sekolah yang amsuk sore ya diliburkan selama satu hari ini karena kondisinya darurat," ujar Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement