Sabtu 15 Feb 2014 08:03 WIB

Ini Penjelasan Soal Kilat di Puncak Gunung Kelud

Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pada Jumat (14/2) malam, kilat kembali terlihat di puncak Gunung Kelud. Fenomena alam ini menjadi pertanda sedang terjadinya erupsi di gunung tersebut. Namun Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho membantah kalau telah terjadi letusan lagi.

Ia mengakui memang ada terlihat kilat cahaya di puncak Gunung Kelud. Akan tetapi hal itu bukanlah letusan, melainkan hanya guguran. Adanya perbedaan suhu antara di dalam dan luar GUnung Kelud yang menyebabkan terjadinya kilatan.

"Adanya material dari Kelud yang panas bertemu dengan udara yang dingin sehingga terjadi kilatan karena beda temperatur dan muatan listrik," jelas Sutopo kepada ROL, Sabtu (15/2).

Saat ini status Gunung Kelud masih Awas atau Level IV. Ia menekankan agar untuk sementara tidak ada aktivitas warga di radius 10 kilometer. Gubernur Jawa Timur menyatakan masa tanggap darurat pada 13 Februari hingga 12 Maret 2014 mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement