REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Meski hujan abu akibat letusan Gunung Kelud tidak tebal lagi, namun sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta masih meliburkan siswanya. Hal ini merupakan intruksi Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti agar sekolah diliburkan hingga abu vulkanik Gunung Kelud teratasi.
"Ini masalah kesehatan, jadi anak-anak belajar di rumah dulu," ujar Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Sabtu (15/2).
Menurutnya, abu vulkanik Kelud yang mengguyur Yogya cukup tebal. Bahkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menetapkan darurat abu vulkanik hingga 21 Februari mendatang.
Menurut Haryadi, abu vulkanik berbahaya bagi kesehatan. Jika terhirup bisa menyebabkan penyakit pernafasan dan paru-paru. Kena mata bisa menyebabkan iritasi bahkan kebutaan. Pertimbangan itulah yang menyebabkan pihaknya memutuskan untuk meliburkan anak-anak sekolah hingga kondisi aman.