Ahad 16 Feb 2014 06:29 WIB

Duh! Mesir, Negara Nomor 1 Penularan Virus Flu Babi

Rep: Bambang Noroyono / Red: Citra Listya Rini
Tingginya penderita flu babi di Mesir menjadikan negara ini negara nomor satu untuk penularan flu babi.
Foto: Hassan Ammar/AP
Tingginya penderita flu babi di Mesir menjadikan negara ini negara nomor satu untuk penularan flu babi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Belum pulihnya pemerintahan di Mesir membuat pelayanan dan jaminan kesehatan di negeri itu menurun. Dalam sebuah rilis yang dikirimkan Departemen Kesehatan Mesir, dikatakan kasus pengidap virus flu babi atau H1N1 di Negeri Piramida bertambah.

Seperti dilansir, media ternama di ibu kota Kairo, Al-Masry Al-Youm, Sabtu (15/2) dikabarkan tersangka tewas virus flu babi bertambah 52 orang sejak Desember 2013. ''Empat pasien baru tewas pada Jumat (13/2),'' demikian dikatakan Departemen Kesehatan di Mesir, seperti dilansir, Egypt Independent, Sabtu (15/2).

Dikatakan, angka terinfeksi H1N1 di negeri itu mencapai 424 orang, dengan 182 diantarany terkonfirmasi sebagai tersangka. Sementara catatan nasional menunjukkan angka kecurigaan terinfeksi mencapai 873 kasus.

Jumlah tersebut, dikatakan Departemen Kesehatan Mesir, menjadikan Negeri Piramida itu sebagai negara nomor satu untuk penularan flu babi. Dikatakan, dari seluruh kasus terinfeksi H1N1 seluruh dunia, 80 persen diantanya berada di Mesir.

Selebihnya, dibagi rata-rata untuk Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE) dan Cina. Departemen Kesehatan Mesir mengingatkan, agar semua pengidap influenza di negeri itu, melaporkan diri ke rumah sakit untuk ditelisik kesehatannya.

H1N1 adalah salah satu virus baru yang mematikan. Seperti virus-virus dari penyeberangan bakteria hewan ke sistem pernafasan manusia. Flu babi, muncul ketika transisi musim.

Beberapa kasus H1N1 menyasar sistem peredaran darah manusia, dengan ciri-ciri umum penderita mengalami panas tinggi dengan sakit tenggorokan akibat batuk perkepanjangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement