REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Situasi darurat belum benar-benar reda. Usai banjir melanda Jakarta, banjir Jawa Tengah dan erupsi Gunung Sinabung yang masih menanggung ribuan pengungsi, Gunung Kelud pun meletus. Sebaran abu vulkaniknya dirasakan di kawasan yang luas. Malang, Kediri, Surabaya, Magelang, Ciamis terkena dampak bahkan sampai ke luar pulau Jawa. Ribuan orang mengungsi.
Terdapat beberapa titik pengungsi di 4 Kabupaten terdekat yaitu 117 titik pengungsian di Kediri, dengan jumlah 66.000 jiwa, 2.000 jiwa di Blitar, 24 titik dengan 6000 jiwa di Malang, dan 1500 jiwa di Tulungagung, Untuk melayani sekian banyak pengungsi dan meminimalisasi gangguan kesehatan dan psikis tentunya memerlukan konstribusi semua pihak dalam sebuah Kolaborasi Kemanusiaan (publik, Institusi, korporat dan Pemerintah).
Tim Disaster Emergency and Relief Management (DERM) –ACT sudah berada di Kediri, Blitar dan Malang, membantu evakuasi korban dan melayani pengungsi. Presiden ACT Ahyudin menginstruksikan pengerahan relawan ACT terutama di Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya dan sekitarnya, ke Kediri.
"Siapkan sejumlah Posko Bencana Kelud. Siapkan dapur umum dan layanan medis," ujar Ahyudin dalam siaran persnya yang diterima ROL, Ahad (16/2).
Menilik sebaran abu vulkaniknya yang amat luas, manusia beriman seharusnya menerima positif peringatan ini. "Sekali lagi setelah Sinabung, Kelud harus makin menguatkan kesadaran kita. Hentikan semua perilaku buruk di semua lini, kedepankan langkah terbaik sesuai mandat dan kapasitas, terutama para penyandang tugas-tugas rakyat. Tanpa perubahan menuju kebaikan, cobaan seperti ini takkan banyak mengubah bangsa. Bencana disebut cobaan, ujian, kalau kita yang menghadapinya menjadi makin baik," ungkap Ahyudin.
Kelud, dan beruntun bencana alam sebelumnya, menjadi stimulan kebersamaan. "Kita harus sanggup menyatukan langkah, memadukan ikhtiar agar bangsa ini makin baik. Lolos dari ujian ini, kita tak terhentikan menjadi bangsa besar. Mari, buktikan kita sanggup satu nafas, satu kebersamaan, saling bantu mengatasi cobaan," pungkas Ahyudin.
Menurut M Insan Nurrohman, Vice President Humanity Network Department (HND), untuk membantu pengungsi korban erupsi Gunung Kelud, ACT akan mendirikan posko Kemanusiaan sudah dapat di 10 titik, 8 titik di Kediri dan 2 di Blitar, Jawa Timur. Sebelumnya, ACT sudah mendirikan Posko Induk Bencana Kelud, di Pare, Kediri.
Untuk saat ini, Tim DERM ACT sedang membagikan 10 ribu buah masker bagi warga. Selain itu, tim logistik membagikan beras dan perlengkapan dapur umum dan genset. ACT juga menyiapkan posko logistik, mess bagi relawan dan beberapa titik untuk dapur umum.
Adapun bantuan yang diperlukan para pengungsi adalah susu balita (bukan formula khawatir tidak higienis), pembalut wanita, diapers, air mineral, masker, obat mata, dan obat-obatan anak (minyak kayu putih dan obat batuk,panas). Pengungsi juga membutuhkan selimut karena posko di ruang terbuka, tikar dan karpet, MCK, dan relawan untuk bergotong royong membersihkan pasir dan debu di jalan.
“Pelayanan kesehatan juga masih dibutuhkan dan juga trauma healing untuk anak-anak,” kata dia.
Adapun bantuan Natura atau barang dapat di sampaikan ke: Posko Bencana Nasional, Perkantoran Ciputat Indah Permai, B8-9, Jl.Ir. H Juanda No.50, Ciputat. Telepon 021-7414482 atau ke Posko Kediri Ruko Gajah Mada Indah Blok A1 jalan RA Kartini No. 21 Desa Pelem, Pare, Kediri, Jawa Timur.