Senin 17 Feb 2014 16:14 WIB

Istana Tunggu Presiden SBY untuk Komentari Snowden

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Nidia Zuraya
Presiden SBY
Foto: biographypeople.info -
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pihak istana enggan langsung mengomentari dokumen rahasia yang dibocorkan Edward Snowden. Pihak istana harus terlebih dahulu berkonsultasi kepada SBY terkait pemberitaan dokumen rahasia yang dibocorkan Snowden.

 

“Tidak etis rasanya mengomentari hal itu di saat Pak Presiden di Jawa Timur,” jelas Staf Khusus Presiden bidang hubungan luar negeri, Teuku Faizasya, kepada ROL, Senin (17/2). Menurutnya pemberitaan ini bisa langsung ditanyakan kepada Jubir Kemenlu, Michael Tene.

 

Saat ini, Kemenlu RI sedang mengadakan pertemuan dengan Menlu AS yang sedang mengunjungi Indonesia. Kedua belah pihak sedang melakukan pembicaraan terkait Amerika dan Indonesia.

 

Laporan penyadapan ini terkait aktivitas Australia yang menguping pembicaraan perusahaan hukum Amerika, Meyer Brown, yang mewakili Indonesia dalam sengketa perdagangan pada 2013 lalu. Sengketa perdagangan yang terjadi saat itu yakni terkait impor rokok filter dan impor udang. 

Dalam dokumen yang dibocorkan oleh mantan intelijen NSA Edward Snowden, Australia juga disebut-sebut telah membagi dokumen rahasia kepada Amerika Serikat terkait data enkripsi dari perusahaan telekomunikasi Indonesia, Indosat dan Telkomsel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement