Senin 17 Feb 2014 18:15 WIB

Sekjen PDIP: Risma Tak Akan Mundur

Tri Rismaharini
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo berkeyakinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak akan menyerah dan tetap mengemban tugasnya hingga akhir masa jabatannya.

"PDI Perjuangan memberikan dukungan kepada kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana untuk menyelesaikan tugasnya membangun masyarakat Surabaya hingga akhir masa jabatannya," kata Tjahjo melalui pesan singkatnya kepada Antara di Semarang, Senin petang.

Tjahjo yang juga anggota Komisi I DPR RI mengakui bahwa tugas menjadi pemimpin memang tidak mudah. Namun, berbagai tekanan itu justru akan memperkuat karakter kepemimpinan.

"Saya yakin Ibu Risma itu seorang pemimpin sehingga tidak akan menyerah seberapa pun berat tekanan yang dihadapi," kata Tjahjo yang pada Pemilu 2014 akan ikut memperebutan kembali kursi DPR RI di Daerah Pemilihan Jawa Tengah I (Kota/Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kota Kendal).

Tjahjo menekankan, "Apa yang terjadi di Surabaya ini makin mendorong pentingnya PDI Perjuangan untuk mengonsolidasikan seluruh putra putri bangsa terbaik guna menyongsong momentum baru sekiranya PDI Perjuangan dipercaya rakyat memenangi pemilu yang akan datang."

PDI Perjuangan melihat bahwa siapa pun yang memimpin Kota Surabaya dan kota-kota lain di Indonesia pasti akan dihadapkan pada berbagai benturan kepentingan. Misalnya, kebijakan jalan tol di Surabaya, posisi Wali Kota berseberangan dengan posisi Gubernur Jatim dengan berbagai kepentingannya.

"Lebih-lebih kalau kita melihat bahwa keduanya dicalonkan oleh partai yang berbeda," kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement