REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, menargetkan peremajaan sebanyak 210 angkutan kota di wilayah setempat sepanjang 2014.
"Rata-rata usia angkot dari berbagai trayek tersebut sudah mencapai 15 tahun lebih," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Supandi Budiman, di Bekasi, Senin (17/2).
Menurut dia upaya peremajaan akan dilakukan pihaknya bersama Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) setempat dengan menggandeng lembaga pembiayaan swasta. "Kami sudah membuat perjanjian antara Organda dan lembaga pembiayaan terkait peremajaan ini. Sebab, lembaga pembiayaan ini dilibatkan untuk membantu pengusaha angkot agar mendapatkan modal," katanya.
Dikatakan Supandi peremajaan angkot ini dimaksudkan untuk memberi kenyamanan maupun keamanan berkendara bagi penumpang. "Setidaknya, kondisi mesin kendaraan bisa terjamin keadaannya. Penumpang juga mendapatkan kenyamanan," ujarnya.
Pelibatan lembaga pembiayaan swasta bertujuan untuk mempermudah pengelola angkot mendapatkan modal peremajaannya.
"Karena biaya untuk peremajaan tidak murah, makanya dibantu dengan lembaga pembiayaan," katanya.
Dalam peremajaan kali ini, pihaknya akan memeriksa kelayakan mesin, dan melakukan pemeriksaan kondisi bodi mobil yang tidak ideal. Karena, pada dasarnya, kondisi kendaraan angkutan harus memberikan kenyamanan dalam berkendara. "Mungkin kalau beli mobil baru kemahalan, makanya diperlukan peremajaan," ujarnya.