Selasa 18 Feb 2014 12:35 WIB

BMKG: Waspadai Dampak Erupsi Kelud Terhadap Cuaca

 Aktivitas material vulkanik Gunung Kelud pasca meletus di kawasan jembatan aliran lahar sekitar 3 km dari puncak letusan Gunung Kelud di kawasan Desa Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Ahad (16/2). (Antara/Rudi Mulya)
Aktivitas material vulkanik Gunung Kelud pasca meletus di kawasan jembatan aliran lahar sekitar 3 km dari puncak letusan Gunung Kelud di kawasan Desa Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Ahad (16/2). (Antara/Rudi Mulya)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mengingatkan masyarakat mewaspadai dampak erupsi Gunung Kelud (1.730 mdpl) terhadap cuaca karena erupsi bisa meningkatkan proses kondensasi di atmosfer sehingga terjadi hujan deras.

"Selama Gunung Kelud erupsi maka potensi hujan di sebagian besar wilayah Jawa Timur sangat besar, karena proses kondensasi di atmosfir tinggi," kata Staf Informasi dan Data BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Eko Prasetyo di Surabaya, Selasa.

Dengan fenomena itu, Eko berharap masyarakat, khususnya yang berada di daerah yang memiliki tingkat kemiringan tinggi, mewaspadai potensi terjadinya banjir dan tanah longsor.

Sementara itu, cuaca di perairan Laut Jawa saat ini cukup kondusif, tinggi gelombang berkisar 1,5 - 2 meter, dan kecepatan angin maksimal 35 kilometer/jam.

Namun demikian, ia kembali mengingatkan cuaca di perairan tersebut diperkirakan esok hari hingga beberapa hari ke depan kurang kondusif karena tinggi gelombang naik mencapai 2,5 meter. Bahkan, mulai 24 Februari tinggi gelombang bisa mencapai 4 meter karena adanya pusat tekanan rendah di utara Australia.

"Pusat tekanan rendah tersebut memanjang mulai selatan Nusa Tenggara Timur, selatan Jawa dan barat daya Sumatera. Dengan adanya pusat tekanan rendah tersebut maka angin dari Asia bergerak dari arah barat dan barat laut menuju pusat tekanan rendah," kata Eko menjelaskan.

Pergerakan angin itu menyebabkan kecepatan angin di Laut Jawa dan Samudera Hindia bisa meningkat hingga mencapai 50 kilometer/jam lebih.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement