REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Potensi lahar dingin Gunung Kelud diperkirakan mengancam 28 desa di Kabupaten Blitar dan enam desa di Kabupaten Kediri. Meski aktifitas gunung tersebut sudah terlihat menurun, namun warga diminta waspada saat melihat awan gelap di sekitar puncaknya.
“Waspada dengan potensi lahar dingin. Diprediksi lahar tersebut mengalirkan 105 juta meter kubik material vulkanik Gunung Kelud,” kata Kepala Pos Pantau Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi Gunung Kelud di Dusun Margomulyo, Kediri, Choirul Huda, Selasa (18/2).
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) M Hendrasto menyatakan, potensi banjir lahar dingin bisa terjadi ketika curah hujan mulai dari kawasan puncak Gunung Kelud (1.730 mdpl), Desa Sugihwaras, Ngancar, Kabupaten Kediri terpantau cukup tinggi.
Pascaerupsi Kamis (13/2), status Gunung Kelud pun sampai malam ini masih ditetapkan Awas. PVMBG mengimbau agar jarak 10 kilometer dari kawah harus steril. Selain itu, masyarakat diminta menjauh dari lokasi yang dijadikan sebagai kantung-kantung lahar.
“Kalau hujan lebat bisa saja lahar dingin turun dan tingkat berbahayanya juga tinggi, karena saat turun bisa sampai batu besar-besar,” ujarnya.