REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Pihak Otoritas Bandar Udara Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis pagi, mulai membuka kembali penerbangan regional maupun internasional, setelah ditutup selama enam hari dampak hujan abu vulkanik Gunung Kelud.
Duty Manager Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Sugeng Budiyono, Kamis mengatakan, bandara mulai beroperasi kembali pukul 07.00 WIB dengan dibukanya penerbangan pertama pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta dengan 89 penumpang.
Penerbangan kedua Lion Air dengan nomor penerbangan JT 531 jurusan Jakarta dengan membawa 175 plus lima awak pesawat. Lion Air berangkat pada pukul 07.22 WIB, kemudian disusul Sriwijaya Air dengan 137 penumpang pukul 07.40 WIB.
"Pesawat terbang KalStar jurusan Solo-Banjarmasin-Balikpapan dengan nomor penerbangan KD 685 membawa 120 penumpang berangkat dari Bandara Adi Soemarmo, pukul 07.25 WIB," katanya.
Selain itu, dua penerbangan luar negeri yang datang di Bandara Adi Soemarmo Boyolali,
Air Asia jurusan Solo-Malaysia dengan nomor menerbangan AK 1336 tersebvut tiba pada pukul 08.18 WIB dan disusul Silk Air jurusan Solo-Singapura yang tiba pukul 09.15 WIB.
Menurut Sugeng Budiyono, jumlah penerbangan di Bandara Ai Soemarmo Boyolali, Kamis ini, rencananya sebanyak 25 penerbangan yang terdiri dari kedatanganm 17 pesawat dan berangkat delapan pesawat,
Ia menjelaskan, kegiatan pembersihan debu vulkanik di kawasan bandara sudah selesai pada Rabu (19/2) siang, sehingga Adi Soemarmo siap beroperasi kembali paska-bencana.
Namun, petugas gabungan menyinggkirkan timbunan debu vulkanik di pinggir landasan pacu selesainya Rabu (19/2) hingga pukul 22.00 WIB.
"Timbunan debu itu, dikumpulkan dan di pinggir landasan kemudian diangkut dan dibuang jauh dari lokasi. Debu itu, jika tidak dibuang dan mengering akan kembali lagi mengotori landasan," kata Sugeng.
Menurut dia, dengan mulai beroperasinya kembali Bandara Adi Soemarmo tersebut diharapkan penerbangan lancar dan calon penumpang yang membutuhkan jasa angkutan udara terus meningkat.
Karena, kata dia, sejak ditutupnya bandara akibat dampak hujan abu Gunung Kelud, sejak Jumat (14/2) hingga Rabu (19/2), banyak calon penumpang yang beralih ke angkutan darat seperti kereta api (KA) dan bus.