REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Musibah banjir yang menggenangi rumah penduduk di kawasan bantaran Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu malam, di luar prediksi Forum Taruna Siaga Bencana.
"Hujan tidak terlalu besar di Bekasi dan sekitarnya, tapi tiba-tiba Kali Bekasi yang merupakan gabungan dari Kali Cikeas dan Cileungsi Bogor meluap," kata Ketua Perekrutan Anggota Taruna Siaga Bencana Kota Bekasi, Arief, di Bekasi.
Banjir tersebut cukup mengejutkan pihaknya. Sebab, pemerintah setempat telah secara resmi mencabut status siaga banjir sejak 12 Februari 2014 lalu.
Pencabutan status tersebut ditandai dengan dibubarkannya secara resmi Tim Siaga Banjir Kota Bekasi yang terdiri atas lima komunitas sosial masyarakat setempat oleh Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.
"Namun, dengan adanya banjir susulan kali ini, kami (tim relawan banjir) tetap kompak melakukan evakuasi dan pertolongan pertama pada para korban," katanya.
Proses evakuasi dilakukan di sejumlah permukiman Kecamatan Jatiasih, yakni perumahan Pondokgede Permai, Pondok Mitra Lestari, Kemang Ivy, perkampungan Margajaya, dan kawasan lainnya.
Bahkan, sejumlah posko banjir yang semula telah ditutup, kini diaktifkan kembali mengingat situasi telah kembali darurat.
"Hingga saat ini kami masih fokus di Pondokgede Permai karena airnya sudah sampai hingga seatap rumah," katanya.