REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Perbaikan masjid di kawasan bencana primer, wilayah Kecamatan Puncu dan Kecamatan Kepung mendesak dilakukan karena sebagian warga pengungsi Kelud mulai meninggalkan tempat penampungan menuju ke rumah masing-masing.
Takmir mushala Al Iman, Desa Puncu, Muhtarom (29) mengatakan, sejauh ini puluhan masjid dan mushala di wilayah Kecamatan Puncu dalam kondisi rusak. Erupsi Gunung Kelud telah memuntahkan material vulkanis seperti kerikil dan pasir, hingga sebagian besar atap bangunan rusak
“Saat ini sejumlah warga sejumlah desa yang sudah kemali terpaksa harus beribadah di masjid atau mushala yang masih porakporanda,” ujarnya, Ahad (23/2).
Ia juga menjelaskan, di wilayah Desa Puncu setidaknya ada belasan masjid dan mushala yang masih dalam kondisi rusak, baik rusak berat, sedang, maupun rusak ringan. Sebagian kecil dari tempat ibadah yang rusak ini sudah diperbaiki oleh takmir masjid masing- masing secara swadaya.
Hal ini diamini oleh Slamet (51), warga Dusun Laharpang, yang mengaku masjid di lingkungannya juga belum tersntuh perbaikan. Ia berharap, perbaikan tempat ibadah yang rusak ini segera dilakukan, agar aktivitas ibadah dan kerohanian lainnya dapat kembali mormal.
Apalagi warga tengah menghadapi cobaan yang cukup berat, setelah rumah, harta benda dan perladangan mereka rusak. Tak terkecuali anak- anak, yang saat ini juga tak kalah trauma dan mengalami tekanan psikologis akibat dampak erupsi Gunug Kelud ini.
“Dengan kembali ke masjid –walaupun untuk mengaji bersama-- merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan kondisi mereka,” tambahnya.
Terpisah Vice Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), M Insan Nurrohman menyampaikan, selin bantuan genting untuk warga, pihaknya juga menyiapkan bantuan untuk fasilitas umum warga terutama tempat ibadah serta sarana pendidikan yang juga terdampak oleh material vulkanis yang diuntahkan saat erupsi Gunung Kelud, di wilayah Desa Puncu ini.
Saat ini tim assesor ACT bersama warga sudah melakukan inventarisasi kerusakan sejumlah masjid dan sekolah yang ada di wilayah desa ini. Setelah rumah- rumah warga, donasi genting ini juga akan disalurkan untuk perbaikan masjid serta sekolah- sekolah yang rusak.
“Ini merupakan program ACT dalam mendukung rehabilitasi dan pemulihan dampak banana bagi warga di lereng Gunung Kelud ,” katanya.