REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Aksi kekerasan dan konflik sektarian di Republik Afrika Tengah yang dikoyak konflik telah mereda sejak kedatangan pasukan penjaga perdamaian Prancis pada Desember, kata kepala pasukan itu, Minggu.
Jenderal Francisco Soriano juga mengatakan bahwa pasukan Prancis telah menyita hampir 1.000 senjata api dan 4.000 senjata lain seperti pisau dan tongkat di ibukota Bangui dan di seluruh penjuru negeri.
Berbicara menjelang pemungutan suara di parlemen pada Selasa untuk memperpanjang misi Prancis di bekas jajahannya itu, Soriano mengatakan banyak pekerjaan masih harus dilakukan di negara miskin tapi kaya mineral tersebut.
Mandat misi Prancis akan berakhir pada bulan April.