REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mempunyai elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden (capres) alternatif yang bisa diusung partai berbasis massa Islam.
Berdasarkan hasil survei Political Communication (PolcoMM) Institute, elektabilitas Din mencapai 12,7 persen dari 1.200 responden.
Direktur PolcoMM Heri Budianto menilai, Din bisa menjadi pilihan lain untuk diusung sebagai capres. Nama Din pun semakin mencuat setelah baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Heri mengatakan, Din dinilai memiliki kecakapan dan kemampuan intelektual yang baik. "Serta dianggap mampu menjadi motivator persatuan umat," kata dia, dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Ahad (23/2).
Di tempat kedua, muncul nama Ali Masykur Musa. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu mempunya elektabilitas 10,4 persen. Menurut Heri, tokoh yang akrab dipanggil Cak Ali itu dinilai sebagai sosok muda yang visioner. "Publik juga menilai Ali sebagai sosok yang peka dan peduli terhadap pluralisme," ujar Heri.
Pada posisi ketiga, menurut Heri, ada nama Khofifah Indar Parawansa. Tokoh yang sempat bertarung di Pemilukada Jawa Timur itu mempunyai elektabilitas 9,3 persen. "Khofifah dipersepsi sebagai tokoh perempuan yang cerdas dan memiliki jiwa kepemimpinan."
Capres alternatif lainnya diisi nam-nama seperti Anies Baswedan, KH Said Aqil Siroj, dan Jimly Asshiddiqie.