Rabu 26 Feb 2014 17:36 WIB

Soal Katty Perry, Ini Tanggapan MUI

Rep: M Ibrahim Hamdani/ Red: Muhammad Hafil
 Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau Umat Islam tidak perlu menanggapi isu-isu kecil seperti yang dilakukan Katty Perry dalam video klip terbarunya. 

Dalam video klip terbarunya, Katty Perry menampilkan berbagai macam simbol dajjal, illuminati, dewa dan dewi dari masa Mesir Kuno serta lafaz Allah SWT dalam bentuk kalung yang terbakar api.

Imbauan ini diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain, saat dihubungi Republika melalui layanan pesan singkat (sms) pada Selasa petang (26/2).

"Umat Islam tidak perlu menanggapi isu-isu kecil seperti video Katty Perry itu. Umat cukup meresponsnya dengan bekerja keras mematuhi ajaran agama Islam dan menunjukkan keagungan Islam pada mereka," tutur Zulkarnain.

Umat Islam, lanjut Zulkarnain, sudah paham jika orang-orang di luar Islam selalu benci dan dendam kepada Islam.

Jadi, jelas Zulkarnain, kita tidak perlu terpancing degan sikap picik yang mereka tunjukkan atau yang mereka masih sembunyikan terhadap agama Islam.

Pasalnya, tutur Zulkarnain, Al-Quran pun sudah mengajari umat Islam perihal tipu daya para musuh Islam. Tetapi mereka, para musuh Islam, sepatutnya menyadari kini umat Islam sudah menjadi pemeluk agama terbanyak di dunia dan mengalahkan agama lain. 

Kenyataan ini, papar Zulkarnain, menunjukkan ajaran agama Islam sudah mulai dilihat orang sebagai ajaran agama terbaik dibandingkan ajaran agama lainnya.

Apalagi, pungkas Zulkarnain, tren perkembangan Islam di Amerika, khususnya di negara-negara Eropa, telah menunjukkan statistik perkembangan yang mengagumkan. "Hal ini tentu menakutkan bagi para musuh Islam," tegas Tengku Zulkarnain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement